Maros, 16 September 2024 – Tim dosen dari Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin menggelar kegiatan pengabdian masyarakat di CV. Enal Farm, yang berlokasi di Dusun Tombolo, Desa Tompobulu, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros. Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen akademisi dalam mendukung peningkatan kesejahteraan peternak lokal melalui penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang peternakan. Fokus utama dari kegiatan ini adalah pencegahan dan penanganan gangguan reproduksi ternak, masalah yang kerap menjadi tantangan besar bagi peternak di daerah tersebut.
Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 16 September 2024 ini melibatkan sejumlah dosen dari Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin diantaranya Dr. Ir. Sahiruddin, S. Pt., M.Si, IPM., Masturi M. S.Pt., M.Si., Dr. Sutomo, S.Pt., M.Si., Dr. Athhar Manabi Diansyah, S.Pt., Prof. Dr. Ir. Muhammad Yusuf, S. Pt., IPU., dan Dr. Ir. Siti Nurlaelah, S.Pt., M.Si., IPM. yang memiliki keahlian di bidang reproduksi ternak dan kesehatan hewan. Mereka bekerja sama dengan pemilik CV. Enal Farm, Zaenal HM, yang telah mengelola peternakan ini selama bertahun-tahun dan menyediakan fasilitas untuk pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini.

Pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh dosen Universitas Hasanuddin bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam kepada para peternak tentang pentingnya menjaga kesehatan reproduksi ternak. Masalah gangguan reproduksi ternak, seperti gangguan estrus, infertilitas, hingga keguguran, sering kali menjadi hambatan dalam meningkatkan produktivitas ternak di kalangan peternak lokal. Kegiatan ini dirancang untuk memberikan solusi praktis melalui pembinaan dan pelatihan bagi peternak.
Dalam sambutannya, Zaenal HM , pemilik CV. Enal Farm, menyampaikan bahwa kolaborasi antara dunia akademik dan peternak lokal sangat penting dalam memajukan industri peternakan di Maros. “Kami sangat berterima kasih atas kedatangan dan kontribusi dari tim dosen Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin. Masalah reproduksi ternak menjadi tantangan yang cukup serius bagi kami, dan melalui kegiatan ini, kami mendapatkan wawasan baru untuk pencegahan dan penanganannya,” ungkap Zaenal HM.
Pada sesi pelatihan, para dosen memberikan penjelasan mengenai berbagai penyebab gangguan reproduksi pada ternak. Salah satu penyebab utama adalah kekurangan nutrisi pada hewan ternak, yang sering kali mengakibatkan ketidakseimbangan hormon dan berujung pada masalah kesuburan. Selain itu, infeksi saluran reproduksi yang disebabkan oleh bakteri dan virus juga menjadi topik penting dalam pelatihan tersebut.
Dalam salah satu sesi diskusi, Dr. Ir. Sahiruddin, S. Pt., M.Si, IPM. salah satu dosen dari Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin, menjelaskan bahwa pencegahan adalah kunci utama dalam menangani masalah gangguan reproduksi. "Dengan menjaga pola makan yang seimbang, memberikan vitamin dan mineral yang tepat, serta melakukan pemeriksaan kesehatan rutin, peternak bisa mencegah sebagian besar masalah reproduksi pada ternak mereka," katanya.
Selain memberikan teori, tim dosen juga melakukan pemeriksaan langsung terhadap beberapa ternak di CV. Enal Farm. Pemeriksaan ini meliputi evaluasi kesehatan umum dan kondisi reproduksi ternak, dengan fokus pada deteksi dini masalah yang mungkin tidak terdeteksi oleh peternak. Hasil dari pemeriksaan ini menunjukkan bahwa sebagian besar ternak di peternakan tersebut dalam kondisi baik, namun ada beberapa ternak yang menunjukkan gejala gangguan reproduksi seperti anestrus dan kurangnya tanda-tanda estrus.
Selain pencegahan, penanganan gangguan reproduksi ternak juga menjadi perhatian utama dalam pengabdian masyarakat ini. Dalam beberapa kasus, gangguan reproduksi memerlukan intervensi yang lebih serius seperti perawatan hormonal atau inseminasi buatan (IB). Tim dosen memberikan demonstrasi tentang cara melakukan inseminasi buatan yang benar untuk meningkatkan peluang keberhasilan reproduksi pada ternak. Mereka juga menunjukkan cara yang tepat dalam menangani masalah seperti retensi plasenta dan penanganan setelah kelahiran.
Prof. Dr. Ir. Muhammad Yusuf, S. Pt., IPU. yang juga merupakan salah satu dosen dalam tim, menjelaskan bahwa teknologi reproduksi seperti inseminasi buatan tidak hanya membantu meningkatkan produktivitas ternak, tetapi juga mengurangi risiko penyakit menular seksual pada hewan. "Dengan inseminasi buatan, peternak dapat memilih pejantan berkualitas tanpa harus melakukan kontak fisik langsung, sehingga risiko penularan penyakit bisa ditekan," ungkapnya.
Kegiatan ini tidak hanya berakhir pada pelatihan satu hari. Tim dosen Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin berkomitmen untuk melakukan pendampingan berkelanjutan bagi peternak di CV. Enal Farm dan peternak lainnya di sekitar Dusun Tombolo. Mereka berencana mengadakan program pelatihan lanjutan yang melibatkan topik lain seperti manajemen pakan, pengelolaan kesehatan ternak secara umum, serta teknologi-teknologi peternakan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Salah satu rencana jangka panjang yang disusun adalah pendirian pusat layanan kesehatan hewan di CV. Enal Farm, yang dapat diakses oleh peternak-peternak kecil di sekitar Kecamatan Tompobulu. Pusat layanan ini nantinya akan difokuskan pada pemeriksaan kesehatan rutin, layanan reproduksi, dan konsultasi terkait manajemen ternak. "Kami berharap dengan adanya kolaborasi ini, produktivitas ternak di wilayah Tompobulu dapat meningkat, dan kesejahteraan peternak pun ikut terdongkrak," kata Dr. Ir. Siti Nurlaelah, S.Pt., M.Si., IPM.
Pada penutupan acara, baik peternak maupun dosen Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin menyampaikan harapan besar untuk masa depan peternakan di Dusun Tombolo, Tompobulu, Kabupaten Maros. Mereka percaya bahwa melalui kolaborasi yang erat dan transfer ilmu pengetahuan, sektor peternakan di wilayah ini akan terus berkembang dan memberikan manfaat ekonomi yang lebih besar bagi masyarakat setempat.
"Semoga kegiatan ini menjadi awal dari peningkatan produktivitas ternak di wilayah Tompobulu dan sekitarnya. Dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi, kami optimis bahwa masalah gangguan reproduksi ternak dapat diminimalisir dan produktivitas ternak akan meningkat," tutup Zaenal HM.
Pengabdian masyarakat ini menjadi salah satu contoh nyata dari upaya Universitas Hasanuddin dalam mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya di bidang pengabdian kepada masyarakat, dengan fokus pada solusi konkrit bagi permasalahan yang dihadapi oleh peternak lokal.